Oleh: Atma Nahum Husna
Dalam dunia pendidikan ada salah satu filosofi kuno yang terkenal, yaitu pendidikan yang berlandaskan kepada pendidikan holistik (Holistic Education), yaitu pendidikan dengan prinsip bahwa setiap individu menemukan identitas, makna dan tujuan hidup dengan mengaitkannya dengan masyarakat, alam sekitar, serta niali-nilai spiritual.
Metode seperti inilah yang harus diterapkan di sekolah-sekolah, sehingga di sekolah siswa dapat berkembang sesuai bakat dan potensinya masing-masing. Dengan adanya pembelajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah semacam ini, setiap siswa dituntut untuk belajar tidak hanya dari istitusi formal saja, tetapi juga dari realitas pengalaman yang dimiliki. Serta waktu belajarnya tak banyak dihabiskan di kelas melainkan bereksperimen dan pengamatan langsung di lapangan.
Dan mereka juga ditekankan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan. Maksudnya, setiap pribadi memiliki proses pembelajaran yang unik dan relatif. Karena setiap materi pembelajarannya berbeda antara satu individu dengan yang lain dan cara setiap pribadi dalam melakukan perbaikan dan peningkatan yang ada juga berbeda-beda.
Sistem belajar seperti ini sangat efektif karena dapat mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan oleh para siswanya, dan senantiasa menumbuhkan siswa kompetisi. Dan mereka juga terjun langsung ke masyarakat agar dapat berdaptasi dengan perbedaan-perbedaan dan keadaan yang ada.
Dengan metode semacam ini pembelajaran lebih mengutamakan proses, bukan hanya sekedar hasil akhir. Tidak seperti sekolah-sekolah pada umumnya, yang lebih menekankan kepada nilai (lulus/tidak lulus). Lebih jelasnya, pembelajaran yang tercipta lebih pada menyiapkan siswa untuk lebih pada menyiapkan siswa untuk lolos dari ujian nasional.
Inilah yang menjadi parameter pemerintah yang katanya untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang dari tahun ke tahun dalam pelaksanaan ujian nasional standarnya dinaikan. Pada hal, pendidikan yang diharapkan mampu membuat siswa sungguh-sungguh memahami apa yang dipelajarinya sehingga apa yang dipelajarinya sehingga berguna untuk kehidupan dan masa depannya kelak.
Seharusnya pembelajaran semacam ini yang harus diterapkan di sekolah-sekolah, sehingga dapat mengurangi permasalahan-permasalah yang mewarnai dunia pendidikan kita. Tapi, bagaimana mungkin hal ini dapat terwaujud bila para pelajar hanya berkutat pada teori dalam area yang sempit. Selain itu, agar dapat memahami sesuatu dengan cepat, tentunya pelajar membutuhkan praktek.
Dari hal ini dapat dilihat bahwa mengenyam pendidikan formal belum cukup untuk menjadikan seseorang menjadi pribadi yang sukses. Bahkan bisa kita lihat sekarang, mengenyam pendidikan formal bukan menjadi syarat menjadi orang sukses.
Leave a comment